Keselamatan jalan adalah masalah kebijakan publik yang kritis. Data yang baik dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran tentang besarnya cedera lalu lintas jalan dan untuk meyakinkan para pembuat kebijakan tentang perlunya tindakan.
World Health Organization
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 3.6 mentargetkan untuk mengurangi setengah dari kematian dan cedera di jalan pada tahun 2020
Prologue
Tidak ada sistem manajemen informasi standar di tingkat Nasional untuk rumah sakit di Indonesia. Rumah sakit di Kota Bandung sudah menerapkan berbagai macam sistem data elektronik untuk manajemen informasi rumah sakit. Dalam rangka untuk mengidentifikasi kasus kecelakaan di jalan secara sistematis pada penerimaan laporan di rumah sakit, diperlukan pengkodean menggunakan ICD-10 yang mencakup informasi penyebab eksternal (ICD-10, Bab 20). Sistem pengkodean ini belum digunakan secara optimal hingga Dinas Kesehatan dan BIGRS (Bloomberg Philanthopies Initiative for Global Road Safety) berkolaborasi untuk menginisiasi sistem pelaporan data kecelakaan lalu lintas oleh rumah sakit pada akhir tahun 2016.
Dimulai pada tahun 2017, Dinas Kesehatan Kota Bandung meminta laporan bulanan tentang data korban cedera dan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Laporan-laporan tersebut meningkatkan ketersediaan data kecelakaan lalu lintas bagi pemerintah kota untuk perencanaan dan pemantauan keselamatan jalan, dan membantu untuk mengisi celah dalam sistem laporan kepolisian dalam bentuk IRSMS (Integrated Road Safety Management System). Pelaporan ini diminta untuk kasus korban rawat inap dan meninggal sebagai fokus pada kasus cedera serius. Variabel-variable yang dilaporkan termasuk status pasien, nomor rekam medis, identitas pasien, sosiodemografi, durasi rawat inap, dan kode ICD-10 (penyebab internal + eksternal).
Pada tahun 2018, Dinas Kesehatan meningkatkan jumlah rumah sakit yang berpartisipasi menjadi 21 rumah sakit. Meskipun evaluasi tahunan pada pelaporan data kecelakaan lalu lintas menunjukkan tingginya tingkat kelengkapan dan kualitas data yang dilaporkan oleh rumah sakit, kekhawatiran muncul tentang waktu yang dibutuhkan para staf untuk pelaporan. Melalui dana dari Bloomberg Philanthropies, Pemerintah Kota Bandung mengembangkan aplikasi pelaporan data kecelakaan lalu lintas rumah sakit yang dinamakan “Si Calakan” (singkatan untuk Sistem Informasi Kecelakaan Lalu Lintas). Tujuan dari “Si Calakan” adalah untuk mengurangi beban kerja staf rumah sakit dengan menggunakan sistem elektronik rumah sakit untuk otomatisasi pelaporan. Aplikasi ini dapat membuat pelaporan data kecelakaan rumah sakit lebih berkelanjutan untuk jangka waktu yang lama.
Hasil dari pengumpulan dan pengolahan data tersebut terwujud dalam buku Bandung Road Safety | Annual Report 2018 sebagai berikut: